Kamis, Desember 12, 2024

Inisiasi Digital Shores: Kolaborasi Swinburne, Unhas, dan YKL untuk Masyarakat Pesisir Sulsel

KATADIA MAKASSAR || Swinburne University of Technology Australia Berkolaborasi dengan Unhas dan YKL Indonesia untuk Inisiasi Program Digital bagi Masyarakat Pesisir Sulawesi Selatan

Swinburne University of Technology Australia, melalui kemitraan dengan Pusat Studi Kebencanaan LPPM Universitas Hasanuddin dan Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia, meluncurkan program yang bertujuan untuk memperkuat akses informasi masyarakat pesisir di Sulawesi Selatan.

Program ini melibatkan berbagai pihak dan menggunakan pendekatan partisipatif untuk menciptakan platform digital yang relevan bagi kebutuhan komunitas pesisir.

Program ini didukung oleh Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT)-Australia Indonesia Institute, yang merancang platform digital yang disebut “Digital Shores”.

Inisiator program dari Swinburne University, Dr. Misita Anwar, menjelaskan bahwa Digital Shores dirancang sebagai platform partisipatif yang berbasis mobile, berfokus pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat pesisir.

“Program ini memungkinkan pengelolaan informasi secara demokratis dan berorientasi pada keterlibatan komunitas pesisir,” ujar Dr. Misita.

Dr. Misita juga menambahkan bahwa program ini menyediakan informasi penting terkait kondisi alam dan sosial yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

“Melalui pendekatan ini, kami ingin memperkuat peran nelayan dalam pengelolaan sumber daya pesisir secara berkelanjutan,” jelasnya.

Direktur Eksekutif YKL Indonesia, Nirwan Dessibali, menyebutkan bahwa akses digital yang memadai di wilayah pesisir masih terbatas, sehingga program ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain dalam mengoptimalkan informasi digital untuk keberlanjutan ekonomi dan sosial.

“Saat ini, kami melakukan pengumpulan data di wilayah pesisir seperti Pulau Barrang Caddi, Galesong Kota, dan Galesong Selatan di Takalar,” katanya.

Kepala Pusat Studi Kebencanaan Universitas Hasanuddin, Ilham Alimuddin, menyampaikan bahwa program ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan bencana.

“Kami mengembangkan aplikasi yang mudah digunakan dan memberikan manfaat bagi nelayan serta komunitas pesisir lainnya,” ujar Ilham.

Program ini diresmikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, Muhammad Ilyas, yang mengapresiasi inisiatif digitalisasi ini.

“Digitalisasi di sektor pesisir akan memberikan efisiensi yang sangat dibutuhkan. Kami mendukung program ini dan mendorong pengembangan aplikasi partisipatif ini,” ucapnya.

Peluncuran program pada 18 Juli lalu di Kantor DKP Sulsel, dihadiri oleh berbagai perwakilan dari DKP Sulsel, Universitas Hasanuddin, serta komunitas nelayan dan NGO.(**)

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles