KATADIA BONE || Monitoring dan Evaluasi Kampung Moderasi Beragama oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama Republik Indonesia bersama Provinsi Sulawesi Selatan melalui Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulsel terlaksana dengan memilih Lokasi Kelurahan Watampone, Kec. Tanete Riattang, Jumat (8/11/2024).
Kegiatan yang dibarengi bersih bersih Jumat disekitar rumah ibadah atau Masjid Songkok Racca dan juga sekitar pemasangan Papan Prototipe Kampung Moderasi Beragama.
Kepala KUA Kec. Tanete Riattang, Abd.Wahid Arif, S.Ag,M.Pdi, para penyuluh Agama Islam dan para tokoh masyarakat dan tokoh Agama Kec. Tanete Riattang.
Kepala Bidang Bimas Islam beberapa waktu lalu lewat media menyampaikan bahwa wilayah yang mendapat pemasangan Papan Lokasi Prototipe Moderasi Beragama hasil seleksi Pemerintah Setempat sehingga hal ini patut disyukuri dan dipertahankan bahkan ditingkatkan menjadi Kampung yang damai, aman, nyaman, harmonis, rukun dan sejahtera.
Kegiatan ini dihadiri berbagai tokoh masyarakat, termasuk perwakilan Agama Kristen dan juga melalui Ketua Jemaat Gereja Tator, Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) Bone, Komunitas Beberapa Organisasi atau pun media sosial dan wartawan, online, radio dan tvPD DDI, Kepala KUA Tanete Riattang dan Tanete Riattang Barat serta unsur TNI, Danramil Kota bersama Babinsa, dan pemerintah satgas Kebersihan dan Dinsos Tagana Perwakilan Camat Tanete Riattang dan Tanete Riattang Barat juga turut hadir, bersama tokoh lintas agama dan masyarakat dari Kecamatan Tanete Riattang serta Kepala Kelurahan Watampone dan perangkatnya.
Abd.Wahid Arif yang juga bertindak sebagai Ketua Pelaksana kegiatan bahwa ini bertujuan untuk memperkuat kesadaran masyarakat dalam mengamalkan nilai-nilai moderasi beragama di tengah keberagaman.
“Ini adalah upaya kita semua untuk menciptakan keharmonisan dan menjadikan Bone khusus nya Kelurahan Watampone Kecamatan Tanete Riattang sebagai contoh Kampung Moderasi Beragama,” ungkapnya.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan moderasi beragama yaitu Meningkatkan pengalaman kita bersama pemahaman tentang konsep moderasi beragama dalam kehidupan beragama khususnya terkait menghargai perbedaan.
Kemudian Memperaktekkan dan mengamalkan nilai nilai agama masing masing dalam kehidupan sehari-hari memperkuat hubungan antar umat beragama.
Sementara Ketua PSMTI Bone, Hakim Lewa mengatakan keterlibatan diri mewakili lintas agama dari Budha bersama anggota nya, pak Gde dan pak John adalah bentuk peran aktif untuk merawat NKRI sekaligus menciptakan kehidupan beragama yang seimbang menjaga kestabilan, kerukunan dan keharmonisan antar umat beragama dengan cara menanamkan nilai beragama secara moderat dan saling menghargai.
Harapan Pemerintah Kepada Penganut Agama dan Lintas Sektoral agar dapat menjadi agen moderasi Beragama, Pemantik kerukunan, menciptakan keharmonisan di manapun berada, bahkan menelorkan kampung kampung moderasi ke daerah serta Apresiasi beliau kepada pihak terkait, TNI, Polri Pemerintah Daerah, Tomas, Toga, Mejelis agama yang bergabung dalam FKUB untuk saling bersinergi, berkolaborasi untuk bersama sama mewujudkan program Moderasi Beragama ini. (Dhany)