KATADIA GOWA || Tim Rumah Zakat SULSEL melakukan kunjungan ke Desa Berdaya Timbuseng, Kabupaten Gowa, pada 6 November 2024, untuk bertemu dengan salah satu peternak binaan mereka, yaitu Nahar, dan melakukan diskusi langsung mengenai perkembangan usahanya.
Bapak Nahar (31 tahun) menceritakan bahwa empat tahun lalu, ia bekerja sebagai buruh harian dengan penghasilan yang tidak menentu. Pekerjaannya serabutan, dan ia sering kesulitan memperoleh pekerjaan tetap.
Rumah Zakat kemudian memberikan bantuan ekonomi melalui program ternak kambing, di mana Nahar menerima sepuluh ekor kambing indukan sebagai modal awal untuk memulai usaha ternaknya di Desa Berdaya Timbuseng.
“Dulu saya bekerja sebagai buruh bangunan serabutan karena panggilan pekerjaan yang tidak menentu. Kemudian datang Pak Munawir, relawan Rumah Zakat, menawarkan program ternak kambing. Saya pun tertarik dan dibantu dengan bibit indukan sebagai modal awal usaha ternak kambing saya,” ujar Nahar.
Selama empat tahun terakhir, dengan ketekunan dan kerja keras, Nahar berhasil mengembangkan ternak kambingnya hingga kini mencapai sekitar 60 ekor. Ia kini dapat menjual anakan kambing hampir setiap bulan, yang membantu menstabilkan ekonomi keluarganya.
Selain itu, ia memanfaatkan kotoran kambing sebagai pupuk kandang yang dijual sebagai produk tambahan.
“Alhamdulillah, sekarang ternak di kandang ini sudah ada 60-an ekor. Saya pun sudah berhenti jadi buruh bangunan dan fokus mengurus ternak.
Ini sekarang jadi pekerjaan utama saya untuk menghidupi keluarga. Selain menjual kambing, saya juga mendapat penghasilan dari olahan kotoran ternak yang diolah jadi pupuk kandang atau kompos,” lanjut Nahar.
Tidak berhenti sampai di situ, Nahar juga mulai memproduksi susu kambing yang diperasnya sendiri. Produk susu kambing ini menjadi tambahan pendapatan dan memberi variasi serta nilai tambah yang berkelanjutan bagi usahanya.
Menariknya, untuk menjaga ketersediaan pakan ternak terutama di musim kemarau, Nahar melakukan inovasi dengan memanfaatkan limbah yang dianggap tidak bernilai, seperti kulit kacang hijau, sebagai bahan pakan kambing. Dengan cara ini, ia memastikan bahwa kebutuhan pakan ternaknya selalu terpenuhi sepanjang tahun.
Nahar sangat bersyukur dengan adanya Program Ternak Kambing dari Rumah Zakat, yang telah mengubah hidupnya dari seorang buruh harian menjadi seorang pengusaha ternak yang produktif dan mandiri.(**)