KATADIA MAKASSAR || Pemerintah Kota Makassar terus memperkuat komitmennya dalam menurunkan angka stunting melalui kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting Kegiatan II Tingkat Kota Makassar Tahun Anggaran 2024. Kegiatan ini di laksanakan pada Rabu, 11 Desember 2024 di Hotel D’Maleo
Acara yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan ini resmi dibuka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Syahruddin, S.Sos., M.Adm., Pemb.
Dalam sambutannya, Syahruddin menekankan pentingnya sinergitas antara seluruh pihak dalam mengatasi stunting. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting di Makassar mengalami peningkatan dari 18,04% menjadi 25,6%, naik sebesar 7,2%.
Kondisi ini menjadi tantangan besar bagi pemerintah untuk mencapai target penurunan stunting menjadi 14% di tahun 2024 sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Wali Kota Makassar Nomor 96 Tahun 2023.
“Kami berharap kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta, terus diperkuat. Upaya ini sangat penting untuk memastikan intervensi spesifik dan sensitif berjalan efektif,” ujar Syahruddin.
Kegiatan ini juga membahas hasil sementara dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang menunjukkan sejauh mana pelaksanaan intervensi percepatan penurunan stunting telah dilakukan.
Pemerintah Kota Makassar juga telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting berdasarkan Keputusan Wali Kota Nomor 1618/188.4.45/2024, guna mengidentifikasi faktor penyebab dan memberikan rekomendasi strategis.
Dalam sesi penyampaian materi, disampaikan bahwa audit kasus stunting menjadi langkah penting dalam memahami dan menangani masalah ini secara menyeluruh. Langkah-langkah pencegahan dilakukan sejak dini, melibatkan calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca melahirkan, serta balita dan anak-anak.
Program-program unggulan seperti Bapak Asuh Anak Stunting, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), dan kelas bina keluarga balita diintegrasikan ke dalam upaya ini. Inovasi seperti Kontainer Makassar Recover dan Lorong Pengendali Stunting (LOPIS) juga terus digalakkan untuk mendukung percepatan target penurunan stunting.
“Dengan semangat kebersamaan, mari kita wujudkan Makassar yang lebih sehat dan bebas stunting,” tutup Syahruddin.(**)