KATADIA MAKASSAR || Prof. Dr. Ir. Jasruddin Daud, M.Si., Ketua Majelis Guru Besar Universitas Negeri Makassar dan Dosen Luar Biasa Universitas Pancasakti Makassar (Unpacti), menyampaikan orasi ilmiah pada acara Wisuda Sarjana ke-28 Unpacti di Balai Manunggal pada Kamis 12/12/24
Orasi yang bertajuk “Dari Kampus ke Dunia Kerja: Peran Strategis Perguruan Tinggi Swasta dalam Mempersiapkan Alumni Unggul di Era Digital dan Kecerdasan Buatan” ini menekankan pentingnya kesiapan lulusan menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berubah.
Prof. Jasruddin memaparkan bagaimana perkembangan pesat teknologi digital dan kecerdasan buatan (AI) telah membentuk lanskap dunia kerja yang baru.
Munculnya profesi-profesi baru seperti data scientist, AI specialist, digital marketing specialist, dan cybersecurity expert di satu sisi, dan di sisi lain, beberapa profesi lama seperti jurnalis tradisional, kasir, operator pabrik, dan akuntan tradisional harus beradaptasi atau menghadapi risiko tergantikan oleh otomatisasi.
Ia menjabarkan dua tantangan utama yang dihadapi lulusan: skill gap dan adaptabilitas teknologi. Kesenjangan kompetensi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja, serta kecepatan perkembangan teknologi yang melampaui kecepatan pengembangan kurikulum, menjadi isu krusial.
Prof. Jasruddin menekankan pentingnya kemampuan re-skilling dan up-skilling untuk bertahan dalam lingkungan kerja yang dinamis.
Prof. Jasruddin kemudian memaparkan peran strategis Perguruan Tinggi Swasta (PTS), khususnya Unpacti, dalam mempersiapkan alumni unggul.
Ia menyoroti empat aspek utama:
1. Peningkatan Kurikulum Berbasis Digital dan AI: Integrasi pemrograman, analitik data, dan pengelolaan sistem berbasis AI dalam kurikulum, serta pelatihan khusus di bidang-bidang teknis.
2. Pengembangan Soft Skills dan Kecerdasan Emosional: Penguatan keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, kerja tim, dan kecerdasan emosional sebagai pelengkap hard skills.
3. Kemitraan dengan Industri: Kerja sama dengan perusahaan teknologi dan sektor lain untuk menyediakan pengalaman kerja nyata melalui magang, proyek riset bersama, dan mentoring profesional.
4. Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan: Pengembangan inkubator bisnis dan start-up berbasis kampus untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan.
Untuk mencetak alumni unggul, Prof. Jasruddin menyarankan beberapa strategi, antara lain pemanfaatan teknologi AI dalam pembelajaran, penguatan entrepreneurial mindset, program sertifikasi dan pelatihan berbasis kompetensi, dan fasilitasi pengalaman kerja nyata.
Dalam penutupnya, Prof. Jasruddin memberikan pesan kepada para wisudawan untuk terus meningkatkan diri dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Ia menekankan pentingnya penguasaan IT dan AI, penguasaan bahasa asing, dan keterampilan interkultural serta global mindset untuk bersaing di dunia kerja global. (Anjas)