KATADIA,PANGKEP || Bukit Padang Bonto (Pa’bo) salah satu bukit di Desa Bonto Birao, Kecamatan Tondong Tallasa, Kabupaten Pangkep, kemudian populer lokasi wisata ini bernama Bukit Teletubbis Pa’bo.
Obyek wisata ini menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat untuk menjadikannya lokasi objek tujuan wisata.
Bukit tersebut dulunya hanya sebatas tempat penduduk desa memberi ternak sapi-sapinya makan karena luasnya padang rumput yang berada di sekitar bukit tersebut.
Keindahan dari atas bukit itu membuat warga setempat menjadikan sebagai tempat mengambil foto dengan latar belakang pemandangan yang indah itu.
Seiring berjalannya waktu tempat tersebut dijadikan objek wisata untuk melihat pemandangannya yang sangat indah.
Terlebih ketika saat Sunrise dan sunset. Kabut embun yang tebal di pagi hari dan matahari terik saat senja. Belum lagi pemandangan yang hijau dari bukit-bukit dan tiupan angin yang menyejukkan.
Untuk menuju ke Pa’bo menempuh jarak kurang lebih 50 km dari Kota Pangkep dan butuh waktu 1 hingga 2 jam.
Jalanan menuju ke Desa Birao sudah semakin mulus karena perbaikan yang dilakukan pemerintah, berbeda dengan dulu yang penuh bebatuan dan keretakan karena banyaknya truk dengan muatan berat yang berlalu lalang.
Tapi tidak dapat ditutupi bahwa keindahan pemandangan menuju lokasi tersebut sangat indah karena banyaknya hamparan petak sawah yang bertingkat-tingkat sehingga terlihat baik dipandang.
Walaupun juga ada sedikit adrenalin karena jurang kanan kiri jalanan dan juga hutan-hutan yang didahului untuk sampai ke bukit tersebut.
Bukit Pa’bo hanya sekedar bukit yang terletak di sekitar hutan. Tidak ada bayaran masuk ataupun jualan-jualan yang biasanya terletak di tempat wisata.
Pa’bo biasanya ditempati warga setempat untuk berkemah pada saat malam Minggu hanya untuk sekedar menikmati pemandangan malam hari.
Ada baiknya jika bukit Pa’bo menyediakan tempat penyediaan tenda, dikarenakan banyak pengunjung anak muda yang rela membawa perlengkapan tenda kemah dengan lokasi yang lumayan jauh hanya untuk melihat pemandangan indah ciptaan Allah SWT. (***)
Laporan: Vika Amalia Fathihany
Mahasiswa Komunikasi FISIP Unismuh Makassar
