Kamis, April 25, 2024

Nurlia Daeng Ngai Mengais Rezeki dengan Jualan Air Mineral di Pantai Losari

KATADIA,MAKASSAR || Sosok Nurlia Daeng Ngai adalah gambaran kelompok orang miskin perkotaan yang mengais rezeki di Pelataran Pantai Losari Makassar dengan bermodalkan dana Rp 100. 000,-.

Ibu beranak tujuh orang ini melakoni rutinitas harian dengan menjual, tissue, air mineral botol plastik seharga Rp.5.000,- dan beberapa minuman dingin lainnya.

Jadwal rutin menjajakkan jualannya dimulai ketika Pantai Losari mulai ramai didatangi pengunjung sore menjelang matahari tenggelam di ufuk barak sekitar jam 17.00 WITA sampai 22.00 WITA malam.

Wanita berusia 46 tahun harus melawan dinginnya malam menawarkan jualan kepada para pengunjung Pantai Losari yang datang menikmati indahnya senja serta para pengunjung yang menikmati aneka kuliner di sepanjang Pantai Losari

Kepada media pertengahan Juni 2022 mengatakan, pilihan hidup jadi pedagang kaki lima di malam hari karena dorongan dan tanggungjawab memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membeli beras, ikan dan sayur.

Dia mengaku keuntungan yang diperoleh dari jualannya itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Penghasilan yang ia dapat juga tidak menentu, bahkan tidak ada sama sekali terutama bertepatan dengan hujan

Dia mengaku pendapatan dari jualan itu tidak apa sedikit asalkan bisa membeli beras satu atau dua liter, beli ikan Rp.10.000 yang penting bisa hidup, meski kadang tidak cukup karena selain untuk membeli kebutuhan pokok, dia juga menyekolahkan anaknya dari hasil jualannya itu.

Daeng Ngai menjadi tulang punggung anggota keluarganya menggantikan sang suami dengan berjualan minuman. Dia mulai berjualan sejak awal pembangunan Pantai Losari 2004.

Tetapi jualannya sempat vakum dan baru aktif lagi sejak 4 tahun terakhir ini yakni di 2019. Sebelum dia berjualan di Pantai Losari, ia juga pernah berjualan di sekitar Pelabuhan Paotere Makassar.

Namun semenjak pandemi Covid-19 dan diberlakukannya PSBB, Daeng Ngai mengaku jualan air mineral dan minuman dinginnya mengalami penurunan pembeli setiap hari. Itu disebabkan pengunjung berkurang yang datang menikmati nuansa dan suasana senja di pantai itu.

Ibu tangguh ini memiliki 7 orang anak, ada 2 orang masih duduk di bangku SMP dan SMA. Dia juga masih sempat memelihara 2 orang anak yatim yang dia angkat menjadi anak meski di tengah keadaannya yang pas-pasan.

Dia selalu mengajari anak-anaknya tetap bersyukur walau penghasilan sedikit, yang penting halal, jangan milik orang lain kita akui sebagai milik. Maka dari itu dia berjuang mencari nafkah halal agar bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya.

Harapan Daeng Ngai, pemerintah menyediakan lokasi agar dia bisa memiliki lapak sendiri dan tidak lagi capek-capek berkeliling menjajakan jualannya.

Dia menegaskan bahwa tidak apa-apa memiliki penghasilan sedikit asalkan tidak terputus dan yang terpenting masih memiliki uang untuk membeli makanan pokok. (***)

 

Laporan: Sitti Asyirah Syarif
Mahasiswa ilmu komunikasi, Fisip Unismuh Makassar.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles