Jumat, April 26, 2024

Buka Kegiatan Bimtek AAP Sampaikan Hal ini

KATADIA, WATAMPONE || Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Bone yang diwakili oleh Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Andi Tenriawaru, SP menghadiri Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengoperasian dan Pemeliharaan Alat dan Mesin Pertanian Tahun Anggaran 2022, di Hotel Helios Sabtu (24/09/2022)

Kegiatan ini dibuka oleh Anggota DPR RI Komisi IV, Dr.H.A.Akmal Pasluddin, SP.,MM dengan menghadirkan mewakili Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian Hendro sekaligus membawakan materi dan dari perwakilan Kubota.

Peserta kegiatan Bimtek Pengoperasian dan Pemeliharaan Alat dan Mesin Pertanian sebanyak 80 orang terdiri dari unsur Kelompok Tani, mahasiswa, siswa SMK dan Perwakilan Dinas Pertanian Kab.Bone.

Tujuan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi pengurus poktan, gapoktan, pengelola UPJA, brigade tanam dan brigade panen dan penyuluh,  dalam pengelolaan alsintan yang telah diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI.

Kepala Dinas dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan pertanian untuk kedaulatan pangan menjadi prioritas utama pemerintah. Kedaulatan pangan dikatakan berhasil jika memenuhi beberapa parameter,

Yakni terpenuhinya kebutuhan pangan hasil produksi dalam negeri, kebijakan pangan dapat diatur secara mandiri, serta petani sebagai pelaku utama usaha pertanian terlindungi dan kesejahteraannya terjamin di mana semua terwujud dengan adanya alat bantu pertanian yang diakui sangat besar dari Pusat tentunya peran Andi Akmal di Komisi IV untuk mendorong pemerintah memperhatikan nasib petani.

Sementara Andi Akmal menyampaikan beberapa hal sebelum membuka Bimtek Sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan, berbagai program kegiatan pembangunan pertanian diarahkan untuk peningkatan produksi beberapa komoditas pertanian yang didukung dengan keberpihakan kebijakan pemerintah terhadap masyarakat petani.

Kebijakan pemerintah melalui Kementan tersebut terlihat pada upaya pengendalian harga produk pertanian, penerbitan aturan- aturan terkait perlindungan lahan pertanian, mendorong penerapan teknologi dalam usaha tani, dan peningkatan etos kerja di bidang pertanian.

Dengan adanya berbagai kegiatan peningkatan produksi pertanian, Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian berkewajiban mendukung ketersediaan sarana pertanian terutama alat dan mesin pertanian, serta adanya pembinaan dan pengembangan pengelolaan alat dan mesin pertanian tersebut.

Pengelolaan alat dan mesin pertanian diharapkan dapat melibatkan kaum muda untuk terjun di bidang pertanian sekaligus untuk mengurangi permasalahan ketersediaan tenaga kerja.

Hadir sebagai fasilitator pelatihan yang berasal dari perusahaan penyedia alsintan Kegiatan tersebut dihadiri perusahaan penyedia alsintan yaitu Perwakilan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan RI sebagai Narasumber

Direktorat Alat dan Mesin Pertanian, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dalam penyediaan alsintan pra-panen guna mempercepat pengolahan tanah berupa Traktor Roda Dua dan Traktor Roda Empat beserta kelengkapannya. Penyediaan pompa air sebagai sarana untuk mendukung ketersediaan air irigasi.

Pada kenyataannya, kemampuan dalam mengoperasikan alsintan oleh poktan, gapoktan, pengelola UPJA, brigade tanam dan brigade panen penerima bantuan dan para penyuluh pertanian sebagai pendamping di lokasi penerima bantuan masih minim.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan alsintan tersebut, sebenarnya perlu  diselenggarakan Pelatihan Teknis Pengelolaan Alat dan Mesin Pertanian khususnya Traktor Roda Empat bagi Operator dan pendamping.

Harapannya melalui bimtek semua peserta dapat memanfaatkan semaksimal mungkin sehingga terampil/mahir mengoperasikan alsintan, khususnya Traktor Roda Empat serta proses perawatannya berjalan sukses dikembangkan ke daerah lainnya oleh Dinas Pertanian ataupun UPJA, Poktan/ Gapoktan/ Kelembagaan tani lainnya secara mandiri.

Andi Akmal Pasluddin sebelum mengakhiri sambutannya memperkenalkan adanya Asuransi untuk Pertanian dan Peternakan jika padi Fuso dan Ternak mati utama nya kasus PMK ini, pihak asuransi menggantikan 5 sampai 10 juta rupiah dari premi 36.000 sampai 40.000 rupiah dari petani dibandingkan harga rokok tentu nya ini juga perlu petani pikirkan.

Kedepannya Andi Akmal Pasluddin juga perjuangkan di banggar untuk pengelolaan air karena masih banyak sumber sumber air tidak dimanfaatkan dengan baik.

Sementara Andi Haeril Adfa yang biasa disapa AHAER yang menjadi fasilitator Andi Akmal yang biasa disapa AAP menyebut besar antusias petani dan stakeholder sehingga Bimtek dibagi dua kelompok masing masing 80 peserta hanya pembawa materi dan wakili Dinas Pertanian dan Perusahaan sebagai Narasumber yang beda.

Laporan A.Syafri Azis

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles