KATADIA,BULUKUMBA || Petugas Lapas Klas IIA Bulukumba menggagalkan upaya penyelundupan kristal bening diduga sabu, Senin (12/9/2022)
Kalapas Mutzaini mengatakan, sekitar pukul 16.30 WITA, petugas yang menggeledah barang titipan berhasil mengamankan 1 paket kristal bening yang diduga Sabu dari dalam botol sampo.
Rencananya barang tersebut akan dikirim ke salah satu narapidana berinisial F yang merupakan saudara laki-laki pengantar paket.
Narkoba yang diduga mengandung sabu ditemukan petugas saat dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan lebih lanjut terhadap barang titipan.
Petugas yang berhasil menggagalkan penyelundupan adalah CPNS Lapas Bulukumba Muh. Fadil yang saat itu bertugas menggeledah barang titipan di P2U, pada saat penggeledahan Fadhil sudah curiga dengan barang bawaan tersebut karena salah satu barang yang dikemas berupa sampo tidak disegel berbeda dengan barang lainnya.
Setelah pemeriksaan lebih teliti, ditemukan satu buah. bungkus plastik bening yang diduga mengandung sabu ada di dalam sampo, petugas kemudian menghubungi komandan regu jaga lalu dilanjutkan ke Kepala Pengamanan dan Kalapas untuk melaporkan perihal temuan paket tersebut
Kepala Lapas Bulukumba, Mut Zaini, langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Kabid Pemasyarakatan dan Kepala Kanwil Kemenkum HAM Sulsel yang selanjutnya melaporkan ke Kapolres Bulukumba dan Kabid Narkotika Darmawangsa SE untuk ditindaklanjuti. pemeriksaan barang titipan.
Setelah dilakukan pemeriksaan, dilanjutkan dengan penyerahan barang bukti dari Kapolres Mutzaini kepada Kasat Narkoba Polres Bulukumba Darmawangsa dan diamankan dibawa ke Polres Bulukumba untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” kata Kapolres.
Bagian Pemasyarakatan Kanwil Kumham Sulsel dr Suprapto mengatakan segera melaporkan kejadian tersebut.Suprapto juga menambahkan, pihaknya meminta kepada seluruh Kalapas dan Karutan untuk mencegah dan memberantas peredaran narkoba dan barang terlarang lainnya di Lapas Utama di pengamanan gerbang utama (P2U) melakukan deteksi dini dan bersinergi dengan aparat penegak hukum.
