KATADIA,PAREPARE || Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, memberikan penghargaan kepada Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali, karena keberhasilannya dalam mengendalikan inflasi melalui inovasi Kios Pengendalian Inflasi (KOPI).
Saat ini, tingkat inflasi di Kota Parepare mencapai 2,22 persen, berada di bawah rata-rata inflasi nasional yang mencapai 2,71 persen.
Bahtiar menyampaikan apresiasi tersebut saat melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok di Pasar Lakessi Kota Parepare pada Selasa, 9 Januari 2024.
Dia mengatakan, “Pemerintah Provinsi Sulsel memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Penjabat Wali Kota Parepare dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Parepare yang berhasil mengambil langkah-langkah efektif dalam mengendalikan inflasi.”
“Inflasi saat ini sekitar 2,22 persen, sedangkan tingkat nasional mencapai 2,71 persen. Kota Parepare berhasil mengendalikan inflasi di bawah rata-rata nasional, mencerminkan prestasi terbaik di Indonesia,” pujinya terhadap upaya Kota Parepare dalam mengendalikan inflasi.
Bahtiar juga menyoroti keberhasilan kebijakan Pemerintah Kota Parepare melalui KOPI yang dianggapnya sebagai upaya yang signifikan.
Dia mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Parepare telah menjalankan operasi pasar dua kali seminggu dan memiliki pemahaman yang baik terhadap kebutuhan dan stok barang di pasar.
“Ini adalah inovasi yang bagus. Kami berterima kasih atas kontribusi Kota Parepare sebagai barometer dalam pengendalian inflasi di Wilayah Sulsel,” jelasnya.
Sementara itu, Penjabat Wali Kota Parepare, Akbar Ali, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Pj Gubernur Sulsel dan kerjasama antarinstansi dalam penanganan inflasi di Kota Parepare.
“Kami sangat menghargai kunjungan Bapak Gubernur dan kerjasama yang terjalin antara pemerintah, instansi vertikal, BUMD, dan semua pihak terkait dalam penanganan inflasi,” kata Akbar Ali.
Inisiatif Kota Parepare dalam mengendalikan inflasi dan kerjasama antarstakeholder diakui sebagai faktor kunci dalam keberhasilan mencapai tingkat inflasi yang rendah, menciptakan referensi positif bagi wilayah Sulawesi Selatan dalam hal pengendalian inflasi.
