KATADIA,MAKASSAR || Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, turut menyertai adik Prabowo Subianto, Hashim S Djojohadikusumo, dan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, pada Dialog Kebangsaan yang berlangsung di Auditorium Prof Amiruddin, Universitas Hasanuddin, pada Selasa kemarin. 20 Februari 2024
Dalam acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 12.30 Wita, Danny Pomanto – sapaan akrab Ramdhan Pomanto – turut mendampingi kedua tokoh nasional tersebut, mengikuti setiap materi yang dipresentasikan oleh Hashim Djojohadikusumo dari Yayasan Arsari serta Menteri Amran yang telah dua kali menjabat sebagai Mentan RI.
Diskusi yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dan mahasiswi tersebut berlangsung seru, dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan berulang kali oleh peserta.
Dalam paparannya, Hashim S Djojohadikusumo menegaskan pentingnya pendirian Kementerian Kebudayaan, yang didasarkan pada masukan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk aktivis, seniman, dan budayawan.
Dia menekankan perlunya pelestarian warisan budaya yang ada, mengingat fenomena di mana generasi muda lebih tertarik pada budaya luar daripada kearifan lokal.
Di sisi lain, Mentan Andi Amran Sulaiman membahas tentang ketahanan pangan dan kemandirian bangsa. Dia optimis bahwa Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia.
Dalam rencana Kementerian Pertanian tersebut, Mentan Amran memproyeksikan Indonesia akan mencapai swasembada pangan pada tahun 2025, menjadi negara eksportir beras pada 2027, dan menjadi lumbung pangan dunia super power pada 2028.
Amran menjelaskan bahwa Kementan memiliki empat rencana besar, termasuk pompanisasi untuk Pulau Jawa, ekstensifikasi lahan rawa di luar Indonesia, peningkatan produksi pupuk, serta peningkatan dalam hilirisasi dan tata niaga pertanian.
Selain kedua tokoh nasional tersebut, Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa, juga turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Prof Jompa menekankan pentingnya peran kampus dalam pengembangan inovasi sains dan teknologi, terutama dalam sektor pertanian.
Dia menegaskan bahwa inovasi dan teknologi tinggi harus menjadi basis dalam pengembangan sektor pertanian agar Indonesia tidak kalah bersaing dengan negara-negara ASEAN lainnya seperti Vietnam.
Dengan adanya Dialog Kebangsaan ini, diharapkan dapat mendorong pembangunan kebudayaan yang kuat serta meningkatkan ketahanan pangan Indonesia ke arah yang lebih baik. (*)