KATADIA PINRANG || Pencarian pemuda yang tenggelam setelah melompat dari Bendungan Benteng, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terus berlanjut. Hingga Rabu 6 November 2024, upaya yang dilakukan oleh tim SAR gabungan belum membuahkan hasil.
Tim telah bekerja sejak pukul 07.00 WITA di sekitar lokasi kejadian, dengan menjalankan operasi yang telah direncanakan secara rinci guna mengoptimalkan proses pencarian di hari kelima.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Makassar, Andi Sultan, menyatakan bahwa pencarian hari ini melibatkan berbagai elemen SAR.
“Rescuer dari Unit Siaga SAR Parepare dibantu oleh SAR Brimob Parepare, BPBD Pinrang, Tagana Pinrang, SAR Pinrang, Polsek Patampanua, TNI Batalyon 721, Polairud Pinrang, SAR UNM, SAR Lasinrang, Pramuka Peduli Pinrang, Pengelola Bendungan, Gerakan Peduli Sesama Parepare, SAR Pangkep, serta masyarakat sekitar,” ujarnya.
Menurut Andi Sultan, pencarian dilakukan dengan membagi tim menjadi tiga SRU (Search and Rescue Unit) untuk menyisir area yang ditentukan.
“SRU 1 melakukan penyisiran dari Desa Pincara ke Jembatan Lasape, SRU 2 menyisir dari Pincara Jembatan Lasape menuju Sungai Babana menggunakan _rubber boat_, dan SRU 3 melakukan pemantauan dari Jembatan Lasape aliran Sungai Sa’dan,” jelasnya.
Hingga sore ini, belum ada tanda-tanda keberadaan korban yang ditemukan. Tim menghadapi tantangan besar karena area pencarian yang luas dan kondisi air yang sangat keruh. Setelah seharian bekerja keras, pencarian dihentikan sementara, namun pemantauan akan terus dilakukan hingga malam hari.
Andi Sultan menambahkan bahwa pencarian akan diperluas pada hari keenam, dengan membagi tim menjadi tiga bagian.
“Besok, SRU I akan menyisir Sungai Sa’dan menuju Tana Cicca sejauh 8 km, SRU II menyisir dari Tana Cicca menuju Sungai Babana, dan SRU III tetap siaga di Jembatan Lasape,” tandasnya.
Jihad Ramadhan, pemuda berusia 22 tahun, dilaporkan tenggelam pada Sabtu, 02 November 2024. Ia terakhir terlihat melompat dari pinggiran bendungan namun tidak muncul kembali, hingga teman-temannya melaporkan insiden tersebut.(**)