Rabu, Januari 15, 2025

FHI Sulsel Tekankan Transparansi Dana Hibah, Dorong Prestasi dan Berantas Korupsi di Olahraga

KATADIA MAKASSAR || Federasi Hoki Indonesia (FHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan Diskusi Awal Tahun di Hotel Aston, Selasa (7/1), menandai komitmen kuat untuk membangun olahraga hoki yang berprestasi dan bersih dari korupsi.

Acara bertajuk “Meneguhkan Komitmen, Restorasi Hoki Sulsel Berprestasi dan Bersih, Penyalahgunaan Dana Hibah untuk Indonesia Maju” ini dihadiri oleh tokoh penting, termasuk Ketua Umum PP FHI Mayjen TNI Budi Sulistijono, Ketua FHI Sulsel Gajah Mada Harding, Sekretaris FHI, seluruh pengurus FHI, serta narasumber ahli dari Kejaksaan Tinggi Sulsel (diwakili Kasidik Hary Surachman) dan Koordinator Fokol NGO Sulawesi, Djusman AR dan dipandu Moderator Fitriani penyiar RRI.Sulsel.

Diskusi ini secara khusus membahas pengelolaan dana hibah, sebuah isu krusial yang seringkali menjadi titik rawan penyimpangan dalam dunia olahraga.

Ketua Umum PP FHI, Mayjen TNI Budi Sulistijono, dalam sambutannya menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap penggunaan dana hibah.

Ia memaparkan pengalaman FHI di tingkat nasional yang seringkali menghadapi keterbatasan anggaran dan pentingnya pengelolaan yang efisien dan bertanggung jawab.

Dia juga mendorong pengurus FHI Sulsel untuk proaktif dalam mencegah potensi penyalahgunaan dana dan memastikan setiap rupiah digunakan secara efektif untuk memajukan prestasi hoki di Sulsel.

Kepala Seksi penyidikan bidang Pidsus (Kasidik) Hary Surachman Perwakilan dari Kejaksaan Tinggi Sulsel memberikan pemaparan mengenai regulasi dan hukum yang berlaku terkait pengelolaan dana hibah, menjelaskan konsekuensi hukum bagi setiap bentuk penyimpangan.

Penjelasan ini memberikan pemahaman yang komprehensif bagi pengurus FHI Sulsel tentang pentingnya kepatuhan hukum dan tata kelola yang baik.

Djusman AR, Koordinator Fokol NGO Sulawesi, mengapresiasi inisiatif FHI Sulsel yang berani dan terbuka membahas isu sensitif ini. Menurutnya, diskusi ini merupakan langkah maju yang patut dicontoh organisasi olahraga lain di Indonesia.

“Ini adalah contoh nyata bagaimana sebuah organisasi olahraga berkomitmen untuk membangun tata kelola yang baik dan transparan,” ujar Djusman.

Ia juga menekankan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawasi penggunaan dana publik, mengatakan bahwa transparansi dan akuntabilitas adalah kunci untuk membangun kepercayaan publik dan memastikan dana hibah digunakan secara efektif untuk kepentingan masyarakat.

Diskusi ini menghasilkan beberapa poin penting, termasuk rencana FHI Sulsel untuk meningkatkan transparansi melalui publikasi laporan keuangan secara berkala, memperkuat mekanisme internal audit, dan meningkatkan kerjasama dengan lembaga pengawas eksternal.

FHI Sulsel juga berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas pengurus dalam pengelolaan keuangan dan memperkuat sistem pelaporan yang terintegrasi.

Dengan adanya diskusi ini, FHI Sulsel berharap dapat menjadi contoh bagi organisasi olahraga lainnya dalam menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, sekaligus mendorong peningkatan prestasi hoki di Sulsel dengan cara yang bersih dan bertanggung jawab.(**)

 

 

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -

Latest Articles