KATADIA,BULUKUMBA || Pesta demokrasi pada tanggal 14 Februari 2024 menimbulkan berbagai penolakan karena adanya dugaan cacat administrasi di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Bulukumba.
Salah satu TPS yang diduga kuat melakukan kecurangan terletak di TPS 1 Kecamatan Kajang, Desa Tanah Towa, Kabupaten Bulukumba.
Panitia PPK berhasil mengungkap salah satu bentuk kecurangan saat proses rekapitulasi di tingkat kecamatan Kajang, yaitu adanya pengelembungan suara dimana jumlah kertas suara yang terpakai melebihi jumlah pemilih yang tercatat.
Menurut Muhammad Asis, seorang warga Tanah Toa, dalam daftar hadir TPS 1 Kecamatan Kajang tercatat 264 pemilih, namun jumlah kertas suara yang terpakai mencapai 281, mengindikasikan adanya ketidaksesuaian antara jumlah pemilih dan kertas suara yang tercoblos.
Ketua KNPI Kecamatan Kajang, Inra Makulau, mengecam kejadian ini yang telah mengganggu jalannya pesta demokrasi yang seharusnya damai dan tertib.Minggu 25 Februari 2024
Ia menyatakan kekecewaannya atas terjadinya kecurangan yang begitu nyata, menyebutnya sebagai peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya selama lima tahun terakhir.
Inra Makulau mendesak Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (BAWASLU) Kabupaten Bulukumba untuk segera menyelesaikan masalah ini dan mengupayakan pemungutan suara ulang di TPS 1 Kecamatan Kajang, Desa Tanah Toa, yang telah terbukti melakukan kecurangan.
“KPU dan BAWASLU Kabupaten Bulukumba harus segera turun tangan menyelesaikan masalah ini agar tidak menimbulkan perpecahan di masyarakat.
Saya juga menyerukan agar KPU dan BAWASLU segera mengeluarkan Surat Keputusan untuk melaksanakan pemungutan suara ulang di beberapa TPS yang bermasalah, khususnya di TPS 1 Kecamatan Kajang, Desa Tanah Toa,” ungkap Inra Makulau.(AF)
