KATADIA, GOWA || Sebuah perkelahian berdarah terjadi di area persawahan di lingkungan Mapala, Pangkabinanga, Pallangga, Gowa. Pada Selasa, 16 April 2024, sekitar pukul 07.00 WITA,
Insiden ini melibatkan Lelaki Jumakari Dg Tayang, 55 tahun, seorang petani dari Pekanglabbu, dan Lelaki Saharuddin Dg Gassing, 47 tahun, seorang wiraswasta dari Dampang.
Menurut saksi-saksi Perempuan Marni, Lelaki Iqbal, dan Lelaki Wahyu, pertengkaran itu berawal dari kesalahpahaman di sawah yang berujung pada pertarungan fisik.
Saat saksi tiba di tempat kejadian, mereka menemukan Jumakari terlentang dalam lumpur dengan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. Korban kemudian dilarikan ke RSUD Syech Yusuf Sungguminasa, namun sayangnya nyawanya tidak dapat tertolong.
Sementara itu, Saharuddin juga mengalami luka-luka akibat tusukan dan dirawat di rumah sakit yang sama.
Pihak keluarga korban kemudian mengunjungi rumah sakit di mana Saharuddin dirawat, menciptakan ketegangan yang dapat diredakan oleh petugas keamanan.
Penyebab perseteruan diduga terkait sengketa tanah antara kedua pihak yang sebenarnya memiliki hubungan keluarga.
Kini, Saharuddin akan dirujuk ke RS Bhayangkara Makassar untuk perawatan medis lebih lanjut.
Analisis menyimpulkan bahwa sengketa tanah menjadi pemicu utama insiden tersebut, dengan dugaan Jumakari tewas karena tenggelam dalam lumpur tanpa luka tusukan yang signifikan.
Prediksi menunjukkan potensi aksi balas dendam dari pihak keluarga korban, sehingga langkah-langkah keamanan seperti pengamanan lokasi dan penanganan hukum lebih lanjut dianggap penting.
Sementara itu, langkah-langkah selanjutnya termasuk memberikan pemahaman kepada keluarga korban untuk tidak melakukan tindakan sendiri dan mempercayakan proses hukum kepada polisi, serta melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Laporan ( Syamsu Alam)
Sumber Humas polres Gowa
