KATADIA BONE || Sekolah Dasar Negeri (SDN) 22 Jeppe’e sukses melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Kewirausahaan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan dan pengalaman nyata, sehingga mereka dapat menjadi generasi kreatif yang siap menghadapi tantangan global.
Kegiatan P5 yang digelar selama dua sesi, yakni pada 14 November untuk murid kelas 1 hingga 3, dan 16 November untuk murid kelas 4 hingga 6, berlangsung di halaman sekolah di Jalan Besse Kajuara, Kelurahan Jeppe’e, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone.
Acara ini tidak hanya melibatkan para siswa tetapi juga masyarakat sekitar, guru, orang tua murid, dan pelajar SMP.
Kepala SDN 22 Jeppe’e, Juraeje, P.S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman belajar sehari-hari yang dapat membentuk enam dimensi Pelajar Pancasila: beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia; berkebinekaan global; bergotong royong; mandiri; bernalar kritis; dan kreatif.
“Kurikulum Merdeka mengemas pembelajaran berbasis pengalaman melalui kegiatan seperti P5. Salah satu tema yang kami pilih adalah kewirausahaan, karena tema ini relevan dengan tantangan global yang memerlukan generasi muda untuk memiliki jiwa entrepreneur sejak dini,” jelas Juraeje.
Koordinator kegiatan P5, Marhawa, S.Pd., M.Pd., yang juga merupakan Guru Penggerak Angkatan 1, menambahkan bahwa tema kewirausahaan dipilih untuk membekali siswa dengan keterampilan hidup yang mendukung kemandirian.
“Kewirausahaan mengajarkan siswa untuk berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. Hal ini sangat penting untuk menghadapi era globalisasi,” ujar Marhawa.
Pada sesi kedua bertema Hari Pengusaha Cilik, siswa diajak untuk mempraktikkan keterampilan berwirausaha melalui pembuatan produk, mendesain kemasan, hingga memasarkan produk mereka kepada masyarakat.
Produk yang dijual meliputi makanan olahan lokal dan busana berbahan kearifan lokal maupun barang bekas yang didaur ulang menjadi barang bernilai.
Masyarakat sekitar, orang tua murid, dan pelajar SMP turut meramaikan acara dengan membeli produk-produk siswa. Suasana semakin meriah dengan adanya hiburan karaoke dan senam bersama yang melibatkan murid, guru, serta orang tua.
“Antusiasme masyarakat dan dukungan orang tua menjadi motivasi besar bagi siswa. Mereka belajar cara memasarkan produk dengan percaya diri, sekaligus memahami pentingnya kreativitas dalam wirausaha,” tambah Marhawa.
Penerapan P5 bertema kewirausahaan memberikan dampak positif dalam membentuk karakter siswa. Mereka tidak hanya belajar bagaimana menghasilkan produk, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial, kepercayaan diri, dan kemampuan berpikir kritis.
“Melalui kegiatan ini, siswa dilatih untuk berpikir kreatif dan mandiri. Mereka juga belajar nilai-nilai penting seperti tanggung jawab, kerja sama, dan menghargai hasil usaha sendiri,” ujar Juraeje.
Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memupuk kesadaran siswa terhadap penggunaan bahan lokal dan keberlanjutan lingkungan. Produk yang dihasilkan tidak hanya bernilai ekonomi tetapi juga mencerminkan budaya dan kearifan lokal.
Dengan kegiatan seperti ini, SDN 22 Jeppe’e menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka sekaligus mempersiapkan siswa untuk menjadi generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global.(**)